Cara Buka Usaha Sendiri

Buka Bisnis dengan Skala Terbatas

Setelah melakukan test simulasi bisnis dan research pasar, Anda melakukan penyesuaian terakhir. Mengubah produk atau bisnis Anda sesuai dengan target pasar, tentu hal penting. Setelah semua dilakukan, sekarang waktunya buka bisnis awal.

Pembukaan awal ini bisa dilakukan dengan skala kecil. Contoh saja membuka usaha untuk layanan area local atau dengan batasan jumlah barang dijual. Hal ini memastikan Anda bisa membiasakan diri sebelum benar – benar menjalankan bisnis secara penuh.

Contoh toko kelontong sudut rumah

Manfaatkan dinding ruangan di rumah untuk menata barang dagangan. Kamu hanya butuh lemari untuk menaruh setiap barang yang akan dijual. Kamu bisa memanfaatkan dua lemari panjang untuk dijejer di sudut ruangan hingga membentuk huruf L. Di depannya, kamu tinggal tambahkan meja kasir untuk melayani pelanggan.

Manfaatkan Peluang Jualan Secara Online

Anda bisa buat usaha sembako berbeda dengan yang lain. Caranya memungkinkan pembeli membeli produk secara online. Keuntungannya bisa memudahkan pembeli, khususnya yang lokasinya agak jauh dari tempat Anda

Pastikan Semua Aspek Bisa Dipenuhi

Cara membuka usaha sendiri selanjutnya adalah pemenuhan keperluan usaha yang disusun. Hal ini tentu tentang pengumpulan modal, pencarian partner, flow produksi, supply bahan, karyawan dan lain – lain. Pada tahap ini, semua pasti serba sibuk dan sulit.

Contoh toko kelontong mirip minimarket

Nah, kamu hanya perlu meniru layout minimarket dengan berbagai banyak lorong memanjang. Namun, pastikan dulu space ruangan yang dimiliki cukup besar. Sebenarnya kamu bisa menyewa rumah kecil untuk dijadikan bisnis ini. Bisa juga merenovasi salah satu bagian rumah supaya lebih luas dengan membobol temboknya.

Baca juga: Cara Buka Toko Kelontong Modal 20 Juta dan Rincian Barangnya

Desain Ulang dan Adaptasi

Dalam penuhi aspek seperti modal dan partner, hal ini mungkin sulit. Jika memang ada solusi jalur lain, Anda harus desain ulang plan bisnis dan adaptasi. Melakukan revisi seperti ini memastikan persiapan usaha Anda lebih solid.

Jika Perlu, Buat SOP Pelayanan Pelanggan

Meskipun usaha warung sembako termasuk usaha skala kecil, Anda tetap perlu mengutamakan pelayanan pelanggan. Misalnya, ramah pada pembeli, jawab pertanyaan pembeli terkait informasi atau kesediaan produk dengan jelas, jika barang yang diperlukan tidak ada, beri saran barang lain untuk menggantikan.

Baca juga: 'Solusi Jasa Pengiriman Bisnis Efisien dengan Multi Stop Lalamove'

Toko kelontong eceran

Jenis toko kelontong ini cukup banyak kamu jumpai di sekitar permukiman warga. Malahan, jumlahnya bisa lebih dari satu dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Toko kelontong eceran ini akan menjual berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari.

Target pasar dari toko kelontong eceran adalah masyarakat sekitar yang memang mau memanfaatkan barangnya untuk kebutuhan sehari-hari. Tidak heran toko seperti ini memberikan produk dengan kemasan yang kecil. Begitu juga dengan produk sembako, seperti beras, gula, garam, dan minyak goreng.

Pelanggan yang berbelanja ke sini biasanya memang membeli dalam jumlah yang tidak banyak. Banyak juga orang yang hanya mencari pelengkap setelah mereka berbelanja bulanan di supermarket atau sekadar mencari barang untuk langsung dipakai.

Pelajari Lebih Dalam Soal Usaha yang Akan Anda Buka

Untuk memastikan tidak gagal mulai, pelajari bagaimana usaha akan dilakukan. Contoh saja toko online. Cari tahun bagaimana pihak lain beroperasi, apa saja kebutuhannya dan bagaimana Anda bisa mewujudkan hal tersebut. Semakin Anda banyak belajar, makin siap juga Anda melakukan planning usaha yang serius.

Toko kelontong grosiran

Berbeda dengan jenis eceran, toko grosiran tidak lagi menargetkan kelas pembeli yang sama. Toko ini akan menargetkan para pedagang toko eceran yang barangnya dibeli untuk dijual kembali. Selain itu, masyarakat yang suka menstok barang dalam jumlah barang juga cenderung memilih toko grosiran ini.

Dari sisi harga, toko kelontong grosiran menawarkan harga yang relatif lebih murah. Namun, pelanggan harus membeli barang dalam jumlah yang banyak. Selisih harga tersebut akan dimanfaatkan oleh pedagang lain untuk mendapatkan keuntungan saat menjualnya secara eceran.

Produk yang disediakan di warung grosiran juga lebih banyak dengan kemasan yang besar. Transaksi yang terjadi dalam warung grosiran juga biasanya cukup besar dalam satu kali pembayaran.