What is the lifetime guarantee for components?
We don’t compromise on quality, so all of our server hardware is maintained 24/7. Our servers also hold a lifetime guarantee for components.
In the event of a server component failing, OVHcloud will replace it automatically for the entire duration of your contract. You will not be charged for these replacement operations.
Why is the anti-DDoS protection included as standard?
At OVHcloud, anti-DDoS protection is a mandatory feature with all our solutions. It guarantees optimal security for your servers and infrastructures. It is vital, because:
A dedicated server, or computing server, is a server where all the physical resources of the machines are available. With our server management offering - including around-the-clock monitoring and maintenance - you can forget server administration and focus on your core tasks and responsibilities. Enjoy a proactive online presence with guarantees on service-level-agreements and quality server hardware that is compliant with your most demanding data requirements.
Our Asia-Pacific Dedicated server hosting offers you with a reliable & powerful platform with minimal downtime or latency to India. Unlike a virtual server, which uses a portion of the resources to run its virtualisation technology, a dedicated server allows you to benefit from all of the machine’s available RAM, storage, and computing power. With cloud computing, we can also define this type of solution as "bare metal", highlighting the physical availability of the machine’s resources, in contrast to standard solutions based on virtual instances. This way, you will get reliable hosting and full use of the physical resources, and therefore maximum performance.
In addition, dedicated server hosting solutions also give the user added flexibility to configure the system to specific requirements and manage the data hosted on it. This leaves the option of a more advanced installation, essential for some business applications to reach your customers in India.
Our cheap hosting servers are also perfect for reseller hosting, so you can use our solutions to deploy your own managed VPS, cloud VPS and reliable web hosting solutions for your customers in India.
How do I choose my data center for India market?
We recommend choosing a data centre that is as close as possible geographically to your main customers and user base.
OVHcloud India servers are located in Mumbai, which ensure minimal latency and optimal performance. All our data centres are fitted with high level of security systems to protect you and your customers data.
What are the advantages of using an India optimized dedicated server, compared to a VPS?
We recommend using a dedicated server if you want to manage the hardware aspects yourself, build more elaborate architectures, create an infrastructure that includes a private network (vRack), and deploy other complex solutions that are not web services.
As a general rule, users with a growing volume of web activity either move up to dedicated servers, or Public Cloud solutions. These services offer more complex, flexible infrastructures that can adapt to a high level of growth.
Lambang negara India adalah adaptasi dari hulu tiang Singa Asoka dari Sarnath.
Maharaja Asoka yang Agung mendirikan hulu tiang yang menghiasi puncak Pilar Asoka untuk menandai titik tempat Buddha Gautama mengajarkan Dharma untuk pertama kalinya, serta tempat di mana Sangha Buddha dibentuk. Aslinya terdapat empat Singa asia berdiri saling membelakangi dan berdiri di landasan abakus melingkar yang dihiasi ukiran relief timbul bergambar gajah, kuda, lembu, dan singa yang diselingi ukiran Dharmacakra atau Cakram Asoka. Di dasarnya dilandasi teratai berbentuk lonceng. Tugu ini diukir dari satu batu utuh.
Keempat singa ini (satu terhalang dari pandangan) - melambangkan kekuatan, keberanian, harga diri, dan keyakinan - berdiri di atas landasan abakus melingkar. Landasan ini berukir hewan yang lebih kecil yang menjaga empat arah mata angin: singa di utara, gajah di timur, kuda di selatan, dan lembu di barat. Landasan ini ditopang teratai mekar yang melambangkan hulu sumber air kehidupan dan inspirasi kreatif. Versi yang digunakan dalam lambang negara tidak memasukkan lapik atau landasan bunga teratai. relief di bawah singa hanya menampilkan Dharmacakra di tengah dengan lembu di kanan dan kuda di kiri, serta tepi Dharmacakra di ujungnya.[1] Semboyan Satyameva Jayate सत्यमेव जयते dituliskan di bawah lambang dalam aksara Dewanagari yang bermakna 'hanya kebenaran yang berjaya'.[1]
Lambang ini dresmikan sebagai lambang negara India pada 26 Januari 1950, pada saat itu India telah menjadi republik merdeka.[2]
At HRI, we believe in providing our teams with opportunities to learn more, develop their careers or just try something new. We encourage our teams to not only find their own path but also excel. It has been an exciting journey of learning and growing together.
Keep your friends close, and your “Dlight Car Care Cleaning Set” closer.
Free Kamus, support tulisan latinIndia adalah negara yang memiliki berbagai macam bahasa seperti Bengali, Gujarati, Hindi, Kannada, Malayalam, Marathi, Nepali, Punjabi, Tamil, Telugu dan Urdu.Kamus Indonesia India adalah kamus bahasa Indonesia India terlengkap dan terpopuler saat ini,Kamus Indonesia India ini dapat menterjemakan bahasa dari Indonesia ke India(Bengali, Gujarati, Hindi, Kannada, Malayalam, Marathi, Nepali, Punjabi, Tamil, Telugu dan Urdu) atau sebaliknya dari bahasa India(Bengali, Gujarati, Hindi, Kannada, Malayalam, Marathi, Nepali, Punjabi, Tamil, Telugu dan Urdu) ke Indonesia.kelebihan dari Kamus Bahasa Indonesia India ini adalah hasil terjemahannya sangat lengkap sekali atau detail sekali dan ada huruf latin untuk bahasa India . hal ini sangat membantu sekali dalam mempelajari bahasa Indonesia maupun India bagi pelajar, turis, pebisnis dan lain-lain.Kamus Indonesia India ini tidak hanya dapat menterjemahkan Kata tapi juga dapat menterjemahkan kalimat, selain itu ada fitur suara untuk mempermudah dalam pengucapan, serta dapat membagikan hasil terjemahannya ke berbagai media sosial.apabila ada saran dan kritik silahkan kirim pesan ke [email protected] semoga aplikasi Kamus Indonesia India ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua.terima kasih.
Orang India-Indonesia adalah kelompok masyarakat keturunan India yang tinggal dan menetap di Indonesia. Orang-orang keturunan Asia Selatan lain juga bisa disebut sebagai orang India-Indonesia. Menurut data dari Kementerian Luar Negeri India, pada Januari 2012, ada 120.000 masyarakat Indonesia keturunan India, dan 9.000 di antaranya adalah warganegara India, yang mereka bekerja dan tinggal di Indonesia.[2] Masyarakat India-Indonesia kebanyakan tinggal di Sumatera Utara, Banda Aceh, Surabaya, Medan dan Jakarta.[3]
Di Jakarta, masyarakat Tamil-Indonesia mempunyai organisasi yang bernama "Indonesia Tamil Tamram" yang bergerak dalam pelestarian bahasa dan budaya Tamil, membangun saling pengertian antara orang India dan Indonesia, dan memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak Tamil di Indonesia untuk belajar bahasa ibu mereka. Untuk maksud tersebut, organisasi ini mengadakan kursus bahasa dan budaya, membagikan literatur dalam bahasa Tamil, menyelenggarakan berbagai kegiatan terkait, seperti debat, drama, tarian, dan musik, mendatangkan artis-artis terkenal dari India dalam bidang tari, musik, drama, dll.[4]
Kelompok suku masyarakat Punjabi dari India Utara banyak terdapat di kota-kota besar di Jawa, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dll. dan pada umumnya mereka hidup sebagai pedagang. Banyak dari mereka yang beragama Sikh. Beberapa tokoh terkemuka dari masyarakat ini misalnya adalah Raam Punjabi, raja sinetron Indonesia dan istrinya, Rakhee Punjabi, H.S. Dillon, pakar ekonomi pertanian.Kehidupan masyarakat Indonesia keturunan India dikemas dengan begitu unik dalam serial televisi "Raj's Family" di salah satu stasiun televisi swasta.
Seorang tokoh Punjabi-Indonesia yang sering terlupakan adalah Gurnam Singh, pelari maraton pada era 1960-an yang menjadi pelari tercepat Asia pada Asian Games 1962 di Jakarta.[5] Gurnam Singh juga berasal dari Sumatera Utara.
Orang-orang Gujarati dahulu datang ke Indonesia untuk menyebarkan agama Islam.[6] Pada saat ini, mereka terkonsentrasi dalam satu wilayah yang dinamakan sebagai Kampung Pekojan.
Selain itu, di Indonesia ada pula kelompok suku masyarakat Sindhi yang juga banyak berperan dalam dunia perdagangan di Indonesia. Mereka umumnya bergerak di bidang industri garmen dan tekstil, makanan dan pertanian, perfilman, intan permata dan batu-batu mulia. Masyarakat Sindhi di Indonesia mempunyai organisasi sosial yang bernama "Gandhi Seva Loka" yang banyak memberikan bantuan kepada komunitas mereka sendiri, serta menyelenggarakan proram orang tua asuh secara teratur. Organisasi ini juga menolong kaum fakir-miskin di kalangan masyarakat yang lebih luas, khususnya ketika ekonomi negara dilanda krisis yang berkepanjangan.
Di dalam aktivitas sosialnya, masyarakat India-Indonesia mendirikan sekolah Gandhi International School di Jakarta. Selain itu, ada pula beberapa Gurdwara, yakni tempat ibadah bagi mereka yang beragama Sikh, dan kuil bagi mereka yang beragama Hindu dan Jain.
Berbagai kelompok masyarakat dari anak benua India telah datang ke kepulauan Indonesia sejak masa pra-sejarah. Di Bali, misalnya, berbagai sisa keramik sejak abad pertama Masehi telah ditemukan. Malah nama Indonesia sendiri berasal dari bahasa Latin Indus "India" dan bahasa Yunani nêsos "pulau" yang secara harafiah berarti 'Kepulauan India'.
Sejak abad ke-4 dan ke-5, pengaruh budaya India menjadi semakin jelas. Bahasa Sanskerta digunakan dalam berbagai prasasti. Namun sejak abad ke-7, huruf India semakin sering dipergunakan untuk menulis bahasa-bahasa setempat yang kini sudah mengandung banyak kata pinjaman bukan saja dari bahasa Sanskerta, tetapi juga dari berbagai bahasa Prakerta dan bahasa-bahasa Dravida.
Selain itu, masyarakat pribumi Indonesia pun mulai memeluk agama-agama India, khususnya Siwaisme dan Buddhisme. Namun ada pula pemeluk Wisnuisme dan Tantrisme.
Diyakini pula bahwa berbagai penduduk India juga menetap di Indonesia, bercampur gaul dan berasimiliasi dengan penduduk setempat, karena pada abad ke-9 dalam sebuah prasasti dari Jawa Tengah disebutkan nama-nama berbagai penduduk India (dan Asia Tenggara):
Belakangan, dengan bangkitnya Islam, agama Islam pun dibawa ke Indonesia oleh orang-orang Gujarat sejak abad ke-11, bukan untuk menggantikan sistem-sistem keagamaan yang sudah ada, melainkan untuk melengkapinya.
Warisan India di Indonesia
Warisan agama Hindu yang masih tersisa di beberapa tempat di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan, adalah bukti-buktinya.[7] Kisah epos Mahabharata dan kisah klasik Ramayana telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang Indonesia. Banyak nama orang Indonesia yang menggunakan nama-nama India atau Hindu, meskipun tidak berarti bahwa mereka beragama Hindu. Nama-nama seperti "Yudhistira Adi Nugraha", "Bimo Nugroho", "Susilo Bambang Yudhoyono", semuanya mencerminkan pengaruh India yang sangat kuat di Indonesia.
Selain itu di beberapa tempat, tampak sisa-sisa keturunan masyarakat India yang telah berbaur dengan masyarakat Indonesia. Nama-nama keluarga (merga) di kalangan masyarakat Batak Karo, seperti Brahmana dan Gurusinga yang tampaknya berasal dari nama-nama India, menunjukkan warisan tersebut.
Di Jakarta terdapat daerah yang dinamai Pekojan di Jakarta Kota, dan Koja di Jakarta Utara. Kedua daerah ini dulunya adalah pemukiman orang-orang India Muslim yang disebut juga orang Khoja. Mereka umumnya berasal dari daerah Cutch, Kathiawar dan Gujarat. Mereka berasal dari kasta Ksatria. Pada abad ke-14, komunitas ini mengalami perubahan besar ketika seorang mubaligh Persia, Pir Sadruddin, menyebarkan agama Islam di antara mereka dan memberikan kepada mereka nama "Khwaja", dan dari kata ini diperoleh kata "khoja" atau "koja". "Khawaja" sendiri berarti "guru, orang yang dihormati dan cukup berada".[8]
Which dedicated server should you choose?
There are many uses for a dedicated server: big data, machine learning, website and application hosting, backups and storage, infrastructure virtualisation, server clusters, business applications (CRM, ERP), and even online game hosting.
The configurations used for our dedicated hosting solution are designed to suit professional needs. Depending on your usage, you might need a configuration with more RAM, bigger storage space, or a higher processing capacity. Furthermore, the different OVHcloud dedicated server ranges are distinguished by their bandwidth capacity and range of associated services. You can also get anti-DDoS protection adapted for online gaming, a private network (vRack) with up to 10 Gb/s to allow you to connect your dedicated server to your infrastructure, or even hardware RAID. Choose the dedicated server that fits your needs - whether it is for personal website, professional website, online business, or e-commerce website.
Budaya India-Indonesia
Budaya India-Indonesia adalah budaya hasil akulturasi budaya India dengan budaya Indonesia yang berkembang di Indonesia.
Pengaruh India di Masakan Indonesia
Pengaruh India terhadap masakan Nusantara, dapat ditelusuri lewat hubungan antara Kesultanan Mughal di India dengan Aceh, sekitar abad 15 hingga abad 16.[9] Beberapa pengaruh Mughal diduga dapat ditemukan dalam masakan yang pedas dan bersantan. Terdapat dua pendapat berbeda soal asal usul rasa pedas ini. Pertama, sumber pedas disebutkan berasal dari cabai yang dibawa oleh bangsa Portugis ke Mughal, hingga sampai ke Nusantara. Kedua, orang India sebenarnya sudah mengenal cabai, jauh sebelum orang Portugis datang.
Masakan Indonesia dengan pengaruh India, diduga terdapat dalam megana atau cacahan sayur nangka, yang masih bisa ditemui di daerah Pekalongan, Wonosobo, dan Temanggung.[9] Masakan ini berada di wilayah-wilayah yang merupakan bekas daerah kerajaan Hindu awal di Jawa, yaitu Kalingga.
Tempat ibadah masyarakat India-Indonesia
Di bawah ini adalah tempat-tempat ibadah masyarakat India-Indonesia khususnya yang beragama Hindu dan Sikh.
Ular-sendok India (Naja naja) atau dalam bahasa Inggris disebut Indian cobra, spectacled cobra, Asian cobra, atau binocellate cobra, adalah spesies ular sendok yang tersebar di Asia Selatan, dan salah satu dari beberapa jenis ular yang banyak menimbulkan kasus gigitan mematikan di India.[2][3] Ular-sendok India sangat terkenal dalam mitologi dan kultur India, serta menjadi bahan pertunjukan pawang ular.
Nama genus dan sekaligus nama spesifik ular ini, Naja, diambil dari kata bahasa Sansekerta: नाग (nāgá), yang berarti "ular-sendok".[4] Spesies ini dideskripsikan pertama kali oleh ilmuwan Carl Linnaeus pada tahun 1758.[5][6] Sebutan-sebutan lokal untuk ular ini di India di antaranya: Nag (Hindi/Marathi), Moorkhan (Malayalam), Naya (Sinhale), Nagu Paamu (Telugu),[7] dan Nalla pambu (Tamil).[7]
Seekor ular-sendok India berukuran panjang antara 1 sampai 1,5 meter. Beberapa spesimen, misalnya yang ditangkap di Sri Lanka, panjangnya sekitar 2 sampai 2,2 meter.[8] Sisik-sisik dorsal (tubuh bagian atas) terdiri dari 23 baris (21–25) di bagian tengah badan. Sisik-sisik ventral (bagian bawah tubuh) sebanyak 171–197 buah. Sisik-sisik subkaudal sebanyak 48–75 dan terbagi (divided), serta sisik anal tunggal. Sisik labial (bibir) atas sebanyak 7 buah, salah satu sisiknya bersentuhan dengan sisik nasal anterior, dan beberapa sisik bersentuhan dengan mata. Sisik labial bawah sebanyak 9–10 buah, dan terdapat sisik angular cuneate kecil di antara dua sisik dari sisik-sisik labial bawah tersebut. Sisik preokular bersentuhan dengan sisik internasal, dan 3 sisik postokular. Sisik temporal sebanyak 2 + 3.[9]
Pewarnaan tubuh ular-sendok India bervariasi berdasarkan sebarannya. Pewarnaan pada bagian bawah tubuhnya di antaranya kelabu, kuning, cokelat, kemerahan, atau hitam. Tubuh bagian atasnya bisa memiliki motif atau pola warna tertentu. Beberapa spesimen, misalnya dari Sri Lanka, memiliki sedikit belang pada punggungnya. Di Pakistan, ular muda berwarna kelabu dan bisa memiliki tanda pada leher atau tidak, sedangkan ular dewasa berwarna kehitaman pada tubuh atas, serta warna lebih terang pada tubuh bawah (kecuali bagian leher). Sebagian besar spesimen ular-sendok India yang ditemukan memiliki belang lebar berwarna gelap di lehernya. Ular-sendok India adalah salah satu jenis ular-sendok yang memiliki tanda di leher belakangnya. Ketika ular ini mengembangkan lehernya, tanda tersebut berubah menjadi dua motif yang saling terhubung melalui garis kurva, membentuk pola menyerupai kacamata (spectacles).[8]
Ular-sendok India tersebar di Pakistan, India (hampir semua daerah, termasuk Madhya Pradesh, Assam, Tamil Nadu, Punjab, Maharashtra, Kerala, Gujarat), Sri Lanka, Bangladesh, Nepal, Bhutan, dan Afganistan (masih dipertanyakan).[1]
Ular-sendok India menghuni daerah dataran rendah hingga ketinggian 2000 mdpl. Habitat ular ini cukup beragam, meliputi hutan terbuka, dataran luas (plains), lahan pertanian, daerah berbatu, dataran basah (wetland), dan bahkan di sekitar permukiman manusia, misalnya perkampungan. Ular ini tidak dapat ditemukan di gurun atau padang pasir. Ular ini menyukai tempat-tempat tersembunyi seperti celah pohon, bebatuan, dan sarang mamalia kecil.[9][10]
Ular-sendok India berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 10 sampai 30 butir dan akan menetas setelah diinkubasi selama 48 sampai 69 hari. Anak ular yang baru menetas berukuran panjang antara 20 sampai 30 cm dan kelenjar bisanya sudah dapat berfungsi.
Ular-sendok India mengembangkan lehernya
Pola "kacamata" pada leher belakangnya
Ular-sendok India, spesimen berwarna albino
Ular-sendok India di keranjang pawang ular
Seperti halnya ular sendok lain, ular-sendok India adalah ular berbisa yang mematikan. Racun bisanya memiliki kandungan post-sinaptik neurotoksin[9] dan kardiotoksin.[9][11] Bisa ular ini melumpuhkan saraf, menimbulkan paralisis, dan dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan berhentinya kerja jantung. Komponen bisanya juga mengandung enzim seperti Hyaluronidase yang mengakibatkan lisis dan mempercepat penyebaran bisa. Gejala-gejala akibat bisa ular ini mulai terasa dalam waktu 15 menit sampai 2 jam setelah gigitan.[12]
Ular-sendok India adalah salah satu dari "empat besar" jenis ular India, yang banyak menimbulkan kasus kematian manusia akibat gigitan ular di Asia. Antibisa Polivalen tersedia untuk mengobati gigitan dari ular ini.[13] Tanaman Temu putih (Curcuma zedoaria) yang dianggap obat efektif untuk gigitan ular,[14] tampak menjanjikan dalam uji eksperimennya terhadap bisa ular-sendok.[15]